ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Tentang Kami

Pada sekitar pertengahan tahun 1995 tepatnya tanggal 15 bulan Juli, di rumah Letkol (Marinir) Maryudi, Jl Terampil Komplek Aangkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara berkumpul sejumlah orang asal Kabupaten Purworejo. Mereka berkumpul untuk membuatorganisasi dengan bentuk paguyuban yang diberi nama “Paguyuban Keluarga Besar Purworejo” yang dikenal dengan singkatan PKBP. Ide ini terinspirasi oleh organisasi sejenis yang pernah ada dengan nama IKEBA (Ikatan Keluarga Bagelen) yang digagas oleh almarhum Jendral TNI Panuju pada sekitar tahun 1970-an.

Niatan itu muncul oleh kesamaan kerinduan tanah asal leluhur dan keprihatinan bersama terhadap kondisi daerah serta kepedulian kepada masa depan Kabupaten Purworejo. Orang-orang yang berasal dari wilayah Kabupaten Purworejo dan keluarganya yang bertempat tinggal Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) mewujudkan niat baik itu di dalam gerak dan langkah dengan semangat kebersamaan.Mereka yang berkumpul diantaranya Letkol (Marinir) Maryudi, Letkol TNI Prawitohadi, Prof Dr Haryono, Drs Mudjiono Musi MM, Drs Suparman MM, Pawito, Pranoto (sdh almarhum semua), Marsekal Madya Maksun Harum, Marsekal Muda Maman Suparman, Laksamana Pertama Prof. Dr Kuntoro, Mayjen TNI Ir Suratman, H R Sutrisman SH, Drs H A Gozali, , Drs Suharto AH, Drs Untung Panuju, Drs H Slamet Ahmad, H Yamin Soejoko, H Mauludin, Pawit Raharjo dan sejumlah nama lain

Seiring lahirnya Depok menjadi Kotip Depok maka bergabunglah Jiteng Marsudi, Prof Wardiman, Drs. Kusbani, Dr. H.M Yasir Alfi SE, MM, MBA, Dr. Ir H Erman Suparno, MBA, Msi,Drs. Marsaid, Msi, Drs Soemardi,Kolonel Angkatan Laut Hartami menetapkan Letkol (Marinir) Maryudi sebagai Ketua Umum Pakuwojo pertama periode kepengurusan 1995 – 2000. Sekretaris Letkol TNI Prawito Hadi dan Bendahara Slamet Ahmad. Organisasi ini kemudian berkembang dan menyebar ke Wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dalam perkembangan itu tokoh2 muda ikut bergabung sepertiAsmono , SE, Ir. Krisno Pudjonggo, Drs. M Fahmi, Zainal Arifin, Achmad, SPd, MM, H Waluyo SE, Drs Suyanta, MM, Ir Bambang Heriyadi, Slameto SE, MM, Joyo Yudantoro, Dra Setyo Adiningsih, MM dan lain-lain.

Pada saat itu, kegiatan lebih banyak mengarah pada romantisme sosial melalui kegiatan sosial dan budaya seperti halal bil halal, sunatan masal, kunjungan, pagelaran wayang kulit dan lain sebagainya. Melalui Musyawarah Besar (MUBES) I Pakuwojo di Hotel Sentral Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKBP yaitu DR. H M Yasir Alwi SE, MM, MBA, Sekretaris Jendral (Sekjend) Drs. Suparman, MM, Bendahara Umum Slamet Achmaduntuk masa bakti 2000 – 2005. Pada periode kepengurusan itulah nama PKBP diganti menjadi “Paguyuban Keluarga Besar Purworejo (PAKUWOJO)” dengan logo tetap yang dibuat oleh Drs, Suparman, MM, seorang dosen di Universitas Jakarta.Pada periode itu muncul gagasan-gagasa baru untuk ikut membangun Purworejo, diantarnya pemanfaatan sumber alam pasir besi di pantai selatan Purworejo untuk bahan baku biji besi dan mendirikan pabrik baja di Purworejo. Munculah tokoh Pakuwojo Drs. Marsaid, Msi sebagai Bupati di Purworejo dan Dr. Ir H Erman Suparno, MBA, Msi sebagai anggota DPR yang selanjutnya menjadi Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pada MUBES II Pakuwojo di kampus Universitas Negeri Jakarta terpilih H R Sutrisman, SH sebagai Ketua DPP Pakuwojo periode 2005 – 2011, Sekjend H M Fahmi SE dan Bendahara Umum Drs. Setyo Adiningsih, MM.

Di dalam perkembangan selanjutnya kiprah Pakuwojobertumpu pada upaya paguyuban menggerakkan hubungan batin diantara anggotanya untuk membangun kepedulian bersama. Geliat paguyuban sejenis dari daerah lainikut mendorong dibentuknya organisasi paguyuban untuk menaungi dengan nama “Paguyuban Jawa Tengah (PJT)” dengan kepemimpinan Gubernur Jawa TengahJendral TNI Bibit Waluyo sebagai pimpinan PJT yang mendelegasikan kepimpinannya kepada H.R Sutrisman, SH yang juga Ketua DPP Pakuwojo.

MUBES III Pakuwojo di Bambu Apus, Jakarta terpilih Zainal Arifin sebagai Ketua Umum DPP Pakuwojo periode 2011 – 2016, Sekjend Ir. Bambang Heriyadi Suwiryo dan Bendahara Umum Dra. Setyo Adiningsih, MM (tidak aktip) dan digantikan Drs. Suyanta, MM.Dibawah kepemimpinan Zainal Arifin dirancanglan kegiatan paguyuban dengan sasaranpemberdayaan tanah-tanah marjinal melalui budidaya singkong di Somorejo, Cangkrep, Pituruh, Mlaran dan Bruno.

Kegiatan pemberdayaan tanam singkong direspon baik oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang secara aktif ikut ambil bagian pada saat penanaman dan panen perdana singkong Pakuwojo. Melalui singkong unggul masyarakat Kabupapten Purworejo menaruh harapan besar terhadap keberhasilan Pakuwojo mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.

MUBESIV Paguyuban di Gedung Joang Jakarta terpilih kembali Zainal Arifin sebagai Ketua DPP Pakuwojo periode 2016 – 2021 dengan Sekjend Drs. Edi Siswoyo dan Bendahara Umum Kolonel TNI H. Kuswanto, MSi.Di MUBES IV ini Pakuwojo membahasdan menetapkan visi dan misi paguyuban membangun kebangkitan Pakuwojo tanpa yang beradaptasi dengan perubahan di dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,dengan tetap menjaga dan melestarikannilai – nilai tradisi Kabupaten Purworejo sebagai kota pejuang.

Kini, dalam derap langkah menampaki jalan ke depan Pakuwojo bergerak bersama Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Pengurus Komisariat untuk mencapai tujuan paguyuban yaitu meningkatkan harkat dan martabat anggota dalam rangka memupuk persahabatan dan keakraban dengan kerangka dasar saling asah, saling asih, saling asuh mewujudkan karya nyata yang bermanfaat bagi anggota dan pembangunan Kabupaten

Purworejo, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia***.

Pakuwojo